TROUBLESHOOT APK-WEB

Dalam operasional sehari-hari sebuah Aplikasi digunakan dengan normal tanpa ada kendala.

Akan tetapi karena banyaknya faktor pendukung dari sebuah aplikasi mau tidak mau terkadang pendukung tersebut mengalami kendala yang mengakibatkan sebuah Aplikasi tidak bisa berjalan dengan semestinya.

KOMPONEN PENDUKUNG

Beberaapa pendukung dalam berjalannya sebuah aplikasi tersebut antara lain adalah:

  1. Server yaitu tempat untuk menyimpan semua aplikasi dan juga sarana untuk menyediakan sumber daya kepada client dalam menyajikan data kepada yang membutuhkan.
  2. Database yaitu tempat untuk menyimpan semua data yang ada di sistem tersebut.
  3. Jaringan yaitu sarana bagi client untuk terhubung dengan penyedia sistem informasi baik menggunakan media jaringan kabel ataupun media non kabel, baik dalam skala lokal sampai kepada skala jaringan nasional atau lintas negara.

Masing-masing dari ketiga komponen tersebut juga memiliki komponen yang jumlahnya lumayan banyak

JARINGAN KOMPUTER

Di sisi jaringan, tentunya pembagian globalnya adalah jaringan yang di internal server (infrastruktur internal) dan juga jaringan eksternal (jaringan dari pengguna sampai ke server)

Untuk jaringan internal biasanya perlu penanganan internal dan harus dikoordinasikan oleh vendor aplikasi.

Sementara untuk jaringan eksternal ada beberapa faktor juga, seperti problem pada provider internet, apakah itu pihak penyedia jaringan internet (seperti Telkom, Biznet, GMedia, MyRepublik, MNC, Telkomsel, Indosat, XL dan lain sebagainya).

Jadi jika layanan aplikasi tidak bisa diakses, yang perlu diketahui adalah apakah masalah ada di bagian mana?

TIPS

Bagi user/pengguna jika tidak bisa akses ke sebuah aplikasi atau situs atau web, bisa dicoba dengan mengakses dengan menggunakan jaringan internet yang lain

Jika saat ini menggunakan wifi dan tidak bisa akses, coba pindah koneksi menggunakan internet simcard, atau yang berbeda dari sebelumnya.

Karena masing-masing provider bisa jadi sedang melakukan pemeliharaan jaringan atau sedang terjadi gangguan.

Kita tidak tahu apa yang terjadi sampai kita perlu bertanya.

JADI

Jadi jika sebuah website atau aplikasi tidak bisa diakses, jangan panik dulu, coba dianalisa dan dilakukan tips seperti di atas. Jika perlu bisa berkoordinasi dengan pihak cs provider internet, misalnya dengan bertanya: kenapa saya tidak bisa akses ke web alamat ini?

Semoga bermanfaat

PERCOBAAN DEMING

Pada artikel kali ini kita akan menyimak percobaan dari Dr. William Edwards Deming. Tentang siapa Dr. William Edwards Deming akan dibahas di artikel yang lain.

Deming mengajak hadirin naik ke panggung dan mengatakan bahwa tugas mereka adalah mengantarkan manik-manik putih – yaitu hanya manik-manik putih – kepada seorang pelanggan khayalan.

Semua hadirin di tutup matanya dan diminta mengambil 50 manik-manik dari sebuah mangkuk besar yang diisi dengan manik-manik merah dan putih.

Hasil dari setiap pegawai kemudian dicatat dengan menulis jumlah manik-manik Putih dan Merah yang diambil.

Untuk setiap pengambilan Deming menggunakan metode bahwa manajemen dapat mempengaruhi hasil yaitu hadiah bagi mereka yang berhasil dengan baik serta gertakan yang ditujukan kepada mereka yang hasilnya jelek.

Semua orang yang menyaksikan latihan ini pasti akan melihat kegagalan dari teknik manajerial ini meskipun pelanggan tidak akan menerima manik-manik merah tetapi tak dapat dielakan lagi sebagian manik-manik merah akan diambil.

Kesimpulannya, kinerja seseorang merupakan hasil langsung dari fasilitas yang diberikan kepada orang tersebut untuk bekerja, sementara pengaruh dari luar tidak memiliki keterkaitan.

Oleh karena itu, orang yang mengambil lebih banyak manik-manik merah bukanlah pegawai yang jelek dan seharusnya tidak dipotong gajinya, dihukum atau menerima akibat lain berdasarkan kinerja mereka (yang dianggap jelek karena mengambil manik-manik merah).

Tugas manajemen adalah memperbaiki proses meningkatkan kemungkinan seorang pegawai mengambil manik-manik putih.

Manik-manik merah adalah hasil dari sistem yang jelek. “Masalahnya bukan pada pegawai.”

Deming terkenal karena mengatakan, “Masalahnya ada di tingkat atas yaitu manajemen!”

Dia mendiskusikan pemikirannya mengenai peran manajemen dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh New Economic for Industry, Government and Education.

Deming menjelaskan teorinya mengenai peran manajemen yaitu “Tugas manajemen lah untuk mengarahkan pekerjaan di semua bagian untuk mencapai tujuan sistem.”

NORMAL BARU – NEW NORMAL

Hand flipping wooden block cubes for new normal wording. The world is changing to balance it into new normal include business , economy , environment and health.

Hampir lewat setahun dalam situasi pandemi yang semula terasa seperti tidak normal kini pelan-pelan berubah menjadi normal.

Salah satu ketidaknormalan yang pada akhirnya menjadi normal dan biasa adalah perubahan. Termasuk perubahan hari, minggu dan juga bulan.

Jam kerja, jam istirahat, mengerjakan tugas, membantu menyelesaikan PR anak, tugas sekolah, pekerjaan di rumah, pada akhirnya menjadi campur baur.

Bekerja dari rumah (work from home – wfh) menjadi hal yang lumrah. Di rumah tapi kerja. Kerja tapi di rumah. Dua hal yang tampak kontradiktif yang merepresentasikan campur baur ini.

Lantaran pandemi tidak juga berakhir dan tampaknya masih butuh satu tahun untuk membentuk kekebalan kelompok lewat vaksinasi, situasi tidak normal akan menjadi normal baru karena dipraktikkan terus menerus.

Normal baru ini adalah terus menerus hadirnya perubahan yang kita terima begitu saja tanpa berusaha dan perlu kita lawan. Kontradiksi dalam banyak hal menjadi bagian baru tatanan.

Dalam perubahan yang demikian cepat, sering dan dalam jumlah yang besar sampai sering tidak terasakan. Semoga kita semua diberi kesehatan dan afiat dalam mengarungi perubahan ini.

Tidak terasa tahun pelajaran akan segera tiba, sudah saatnya untuk bersiap menyongsong kedatangannya. Pendaftaran Mahasiswa Baru, Persiapan KRS mahasiswa lama, Proses Pembayaran Kuliah dan Administrasi, Verifikasi Pembayaran dan kegiatan rutin akademik lainnya sudah pasti menanti di hadapan kita.

Kami menyediakan Aplikasi SIAKAD on Cloud yang akan menyelesaikan semua masalah di atas, hanya dengan menjalankan aplikasi mulai dari Mahasiswa, Dosen dan Bagian Akademik dan Keuangan maka semuanya akan disajikan dalam bentuk sistem dan data yang terintegrasi.

Praktis dan mudah.

TATA KELOLA TI – IT GOVERNANCE

Teknologi Informasi (TI) telah banyak diterapkan pada institusi pendidikan atau organisasi pendidikan. Organisasi yang baik mengetahui bahwa TI dapat meningkatkan nilai dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung. TI akan bermanfaat jika penerapannya sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Jika keberadaan TI tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan mengakibatkan berbagai permasalahan seperti tidak efisien dalam mengelola data dan informasi, keamanan data terganggu, kebocoran data, kerugian organisasi karena TI yang diterapkan tidak dapat menunjang aktivitas organisasi dan lain sebagainya.

Perguruan Tinggi merupakan organisasi pendidikan yang mau tidak mau harus menerapkan TI di dalam proses operasionalnya. Ada banyak Sistem Informasi di Perguruan Tinggi seperti Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Keuangan, Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru, serta Sistem Informasi Kepegawaian.

Keberadaan Sistem Informasi dalam organisasi perlu dipelihara dan diawasi dengan baik sehingga dapat dipastikan bahwa sistem organisasi selaras dengan tujuan bisnis organisasi.

Salah satu cara untuk memastikan hal tersebut adalah dengan melakukan Audit Sistem Informasi. Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai framework seperti Cobit, ITIL, COSO dan sebagainya. Cobit atau Control Objectives for Information and related Technology merupakan salah satu framework yang digunakan untuk melakukan audit sistem informasi.

Hal-hal yang perlu diaudit menurut Cobit dibagi ke dalam 4 fokus utama yang disebut domain.

Keempat domain Cobit tersebut di antaranya adalah Plan and Organise (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and Support (DS), serta Monitor and Evaluate (ME).

  1. PO menjelaskan mengenai proses perencanaan yang dilakukan organisasi.
  2. AI menjelaskan proses implementasi dari perencanaan tersebut sehingga menjadi sebuah layanan.
  3. DS menjelaskan proses pelayanan kepada pengguna sistem.
  4. ME menjelaskan proses pengawasan dan evaluasi terhadap perencanaan, implementasi, serta pelayanan yang diberikan kepada pengguna sistem.

COBIT juga dirancang agar dapat menjadi alat bantu yang dapat memecahkan permasalahan pada Tata Kelola TI (IT Governance) dalam memahami dan mengelola resiko serta keuntungan yang berhubungan dengan sumber daya informasi dalam sebuah organisasi.

Maka dari itu dibutuhkan metode maturity model untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT.

Maturity Models dapat dipandang sebagai satu set tingkat terstruktur yang menggambarkan seberapa baik perilaku, praktik dan proses organisasi dapat secara andal dan berkelanjutan menghasilkan hasil yang diperlukan.

Model kematangan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk perbandingan dan sebagai bantuan untuk memahami – misalnya, untuk penilaian komparatif dari berbagai organisasi di mana ada sesuatu yang sama yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perbandingan.

Level maturity yang didefinisikan Cobit 4.1 terdiri dari 6 level dengan angka kematangan 0-5. Masing-masing level tersebut adalah Non-existent, Initial/Ad hoc, Repeatable but Intuitive, Defined Process, Managed and Measurable, dan Optimised.

SEBERAPA PENTING SISTEM INFORMASI?

Pada artikel kali ini Anda sebentar lagi akan mempelajari tentang Sistem Informasi dan Seberapa Pentingnya Sistem Informasi bagi Lingkungan Bisnis Anda?

Teknologi Informasi dapat membantu membuat keputusan pada tingkatan manajerial, akan tetapi penerapan Teknologi Informasi membutuhkan biaya yang cukup besar dengan resiko kegagalan yang tidak kecil.

Untuk membuat penerapan Teknologi Informasi di dalam sebuah organisasi dan institusi agar dapat digunakan secara maksimal, maka dibutuhkan pemahaman yang tepat mengenai konsep dasar dari sistem yang berlaku (yaitu prosedur manual), teknologi yang dimanfaatkan, aplikasi yang digunakan dan bagaimana pengelolaan-nya serta pengembangan sistem yang dilakukan pada organisasi tersebut.

Sebuah kerangka kerja (framework) dikenal dengan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) sangat berguna bagi sebuah organisasi/institusi dalam memperoleh keyakinan atas kehandalan dari Sistem Aplikasi yang dipergunakan.

Sedangkan para pengambil keputusan dan pihak manajemen memperoleh manfaat dalam keputusan saat menyusun rencana strategis (strategic plan), menentukan kebijakan dan rencana, pengelolaan kapasitas dan penanganan serta pemantauan berjalannya sistem sehari-hari.

Dengan mengimplementasikan sistem dengan benar akan memastikan bahwa sistem yang berjalan akan memberikan manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan bisnis bagi organisasi.

Untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (jika dalam lingkup perusahaan) ataupun memuaskan siapapun yang dilayaninya (dalam lingkup perusahaan non profit maupun pemerintahan dan akademisi) maka sebuah organisasi harus berkomitmen untuk menjalankan sistem dengan disiplin, yaitu melalui pendekatan proses yang baik serta praktek operasional kerja yang lebih efisien dan fokus pada tujuan bisnis organisasi tersebut.

Dengan menerapkan sistem secara disiplin, maka akan menghasilkan keluaran (output) yang akan membantu serta mendukung jalannya organisasi, dalam meningkatkan kepuasan pelanggan maupun anggota dan audience-nya.

Sistem Aplikasi tidak hanya dapat di terapkan di sebuah organisasi besar akan tetapi dapat di terapkan juga di lingkup usaha kecil yang menghasilkan keuntungan dari implementasi sistem yang efisien.

Dampak yang diharapkan yaitu pada penurunan biaya maupun penghematan waktu, dan tentu dapat meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya meningkatkan hubungan pelanggan yang saling menguntungkan satu sama lainnya.

Berikut ini manfaat dari menggunakan Sistem:

  1. Setiap Perusahaan maupun Organisasi yang telah mengimplentasikan sistem berbeda dengan perusahaan atau organisasi yang belum mengimplentasikan baik dari kualitas keluaran, proses maupun layanan yang diberikan.
  2. Dapat meningkatkan efisiensi pada level tingkat organisasi atau perusahaan.
  3. Dengan Sistem maka hasil secara langsung adalah dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan user/pelanggan, juga memotivasi civitas internal serta menciptakan budaya perbaikan secara berkelanjutan.
  4. Dapat meminimalisir pekerjaan yang berulang dan secara nyata adalah sebuah pemborosan baik waktu dan energi.
  5. Meningkatkan citra organisasinya maupun Civitas Akademika dan dengan demikian akan mempunyai daya saing.
  6. Dengan sistem yang rapi dan solid akan membagi tahap pekerjaan dengan Pendekatan proses.
  7. Dapat meningkatkan Jaminan Kualitas Produk dan Proses.
  8. Dapat meningkatkan produktivitas organisasi.
  9. Lebih berpeluang untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar.
  10. Dapat meningkatkan kinerja proses secara terus menerus.
  11. Dapat meningkatkan peluang untuk masuk pasar global.
  12. Kinerja direview secara teratur dan fokus pada pencapaian target.
  13. Dapat meningkatkan produktivitas perusahaan serta organisasi Untuk memastikan standar kerja pada perusahaan.
  14. Apabila ada pergantian karyawan proses tetap dapat berlanjut
  15. Dapat meningkatkan efisiensi pada level operasional
  16. Produktivitas yang tidak memenuhi standar mutu dapat diminimalkan dan tingkat kesalahan dapat dihindarkan.

Demikian uraian tentang seberapa penting Sistem Informasi bagi lingkungan bisnis Anda.