7 WASTE DALAM LEAN MANUFACTURING

Waste atau sering disebut dengan Muda  dalam bahasa Jepang merupakan sebuah kegiatan yang menyerap atau memboroskan sumber daya, seperti pengeluaran biaya ataupun waktu tambahan tetapi tidak menambahkan nilai apapun dalam kegiatan tersebut.  

Menghilangkan Waste (Muda) merupakan prinsip dasar dalam Lean Manufacturing

Konsep Penghilangan Waste (Muda) ini harus diajarkan ke setiap Anggota organisasi sehingga Efektifitas dan Efisiensi kerja dapat ditingkatkan.

7 Waste atau 7 Pemborosan ini pertama kali diperkenalkan oleh Taiichi Ono yang bekerja di TOYOTA Jepang dalam Sistem Produksi Toyota atau TOYOTA PRODUCTION SYSTEM.

Dengan mengenali 7 macam kategori waste ini kemudian diterapkan di lingkungan Anda maka efisiensi dan efektifitas bisa ditingkatkan

Terdapat 7 Macam Kategori Waste yang sering terjadi dalam industri Manufacturing, diantaranya :

1. Waste of Overproduction (Produksi yang berlebihan)

Waste atau pemborosan yang terjadi karena kelebihan produksi baik yang berbentuk Finished Goods (Barang Jadi) maupun WIP (Barang Setengah Jadi) tetapi tidak ada order / pesan dari Customer.

Beberapa Alasan akan adanya Overproduction (kelebihan Produksi) antara lain Waktu Setup Mesin yang lama, Kualitas yang rendah,  atau pemikiran “Just in case” ada yang memerlukannya.

2. Waste of Inventory (Inventori)

Waste atau pemborosan yang terjadi karena Inventory adalah Akumulasi dari Finished Goods (Barang Jadi), WIP (Barang Setengah Jadi) dan Bahan Mentah yang berlebihan di semua tahap produksi.

Sehingga akibatnya memerlukan tempat penyimpanan, Modal yang besar, orang yang mengawasinya dan pekerjaan dokumentasi (Paparwork).

3. Waste of Defects (Cacat / Kerusakan)

Waste atau Pemborosan yang terjadi karena buruknya kualitas atau adanya kerusakkan (defect) sehingga diperlukan perbaikan.

Ini akan menyebabkan biaya tambahan berupa biaya tenaga kerja, komponen yang digunakan dalam perbaikan dan biaya-biaya lainnya.

4. Waste of Transportation (Pemindahan/Transportasi)

Waste atau Pemborosan yang terjadi karena tata letak (layout) produksi yang buruk, peng-organisasian tempat kerja yang kurang baik.

Sehingga pada akhirnya memerlukan kegiatan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya Letak Gudang yang jauh dari Produksi.

5. Waste of Motion (Gerakan)

Waste atau Pemborosan yang terjadi karena gerakan/perpindahan, yaitu gerakan/perpindahan Pekerja maupun Mesin yang tidak perlu dan tidak memberikan nilai tambah terhadap produk tersebut.

Contohnya peletakan komponen yang jauh dari jangkauan operator, sehingga memerlukan gerakan melangkah dari posisi kerjanya untuk mengambil komponen tersebut.

6. Waste of Waiting (Menunggu)

Saat Seseorang atau Mesin tidak melakukan pekerjaan, status tersebut disebut menunggu. Menunggu bisa dikarenakan proses yang tidak seimbang sehingga ada pekerja maupun mesin yang harus menunggu untuk melakukan pekerjaannya.

Menunggu karena adanya kerusakkan mesin, supply komponen atau bahan baku yang terlambat. Atau karena hilangnya alat kerja ataupun menunggu keputusan atau informasi tertentu.

7. Waste of Overprocessing (Proses yang berlebihan)

Tidak setiap proses bisa memberikan nilai tambah bagi produk yang diproduksi maupun customer. Proses yang tidak memberikan nilai tambah ini merupakan pemborosan atau proses yang berlebihan.

Contohnya : proses inspeksi yang berulang kali, proses persetujuan yang harus melewati banyak orang, proses pembersihan.

Kita tahu semua Customer menginginkan produk yang berkualitas, tetapi yang terpenting adalah bukan proses Inspeksi berulang kali yang diperlukan tetapi bagaimana menjamin Kualitas Produk pada saat pembuatannya.

Yang harus kita lakukan adalah Carikan Root Cause (akar penyebab) dari suatu permasalahan dan ambilkan tindakan (counter measure) yang sesuai dengan akar penyebab tersebut.

Tujuh Pemborosan atau seven Waste ini disingkat dalam bahasa Inggris menjadi “TIMWOOD” menjadi :

  • Transportation              →Transportasi
  • Inventory                         →Inventori
  • Motion                             →Gerakan
  • Waiting                            →Menunggu
  • Overprocessing             →Proses yang berlebihan
  • Overproduction             →Produksi yang berlebiha
  • Defect                               →Kerusakan

Demikian pembahasan tentang 7 kategori waste beserta contohnya.

Dengan memahami macam-macam waste ini tantangan berikutnya adalah mengenali waste di lingkungan Anda dan selanjutnya menerapkan solusi untuk menghilangkan atau meminimalisir waste tersebut.

Selamat mengimplementasikan.

Sumber : https://ilmumanajemenindustri.com

PENTINGNYA SISTEM INFORMASI

Sepenting Apa Sistem Informasi

Sepenting apa sih sistem informasi?

Barangkali bagi yang sudah terbiasa dengan keadaan yang dijalani saat ini (sebelum memiliki sistem) akan menganggap bahwa kondisi saat ini sudah cukup baik.

Kondisi yang bisa diatasi setiap permasalahan yang muncul. Kalaupun ada masalah bisa dipecahkan dengan duduk bersama. Dan yang lebih utama adalah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembuatan sistem informasi (yang biasanya harganya mahal).

Demikian juga jika saat ini sudah ada sebuah sistem, tidak perlu ditingkatkan/dikembangkan karena yang sekarang saja tidak optimal.

Atau sulit digunakan dan hasilnya juga kurang dirasakan manfaatnya, apakah benar-benar bermanfaat atau sekedar menjalani ritual harian.

Pendapat seperti itu tidak ada salahnya, karena memang tidak sedikit sistem yang berjalan seperti itu.

Akan tetapi tidak ada salahnya untuk menyimak kisah berikut.

Ketiadaan sistem ataupun memiliki sistem tapi tidak bisa berjalan dengan optimal hampir tidak bisa dibedakan.

Keduanya sama-sama tidak efisien dan cenderung memboroskan waktu dan energi

Studi Kasus

Kami pernah terlibat dalam sebuah pengembangan sistem informasi, di sebuah industri, katakanlah pabrik xyz yang memiliki 4 departemen utama yang terlibat dalam proses produksinya (tentunya didukung oleh departemen yang lainnya).

Empat departemen tersebut katakanlah A, B, C dan D.

Departemen A menghasilkan produk (Departemen Produksi) dengan proses produksi yang cukup panjang. Hasil produksinya tersebut akan dicek kualitasnya oleh Departemen B.

Selanjutnya adalah Departemen B tugasnya adalah memberikan grade. Aktivitasnya adalah memisahkan mana yang memiliki grade sangat bagus, bagus, sedikit bagus, kurang bagus dan tidak bagus.

Berikutnya adalah Departemen C yang bertugas mengemas dengan memisahkan berdasarkan produk yang sejenis dan kualitas yang seragam.

Dan yang terakhir adalah Departemen D yang mengirim produk tersebut ke pelanggan.

Saat berjalannya proses produksi dan pemesanan oleh pelanggan, semua departemen dan orangnya bekerjasama bahu membahu untuk mencapai target.

Dalam dunia manufaktur/industri dan tentunya juga di semua jenis usaha, ada namanya istilah waste atau pemborosan. Maknanya adalah kegiatan yang menyerap atau memboroskan sumber daya.

Contoh dari waste ini seperti pengeluaran biaya ataupun waktu tambahan tetapi yang tidak menambahkan nilai apapun dalam kegiatan tersebut.

Menghilangkan waste ini merupakan tugas dari semua pihak sehingga efektifitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

Lebih jauh tentang waste simak di artikel berikut  disini

Waste ini bisa dihilangkan dengan cara dari mulai yang sederhana sampai terkadang dibutuhkan metode kerja yang baru, bantuan teknologi ataupun kebijakan yang baru.

Dalam dunia industri, menghasilkan produk dengan kualitas yang jelek tidak akan bisa dihindari.

Dalam dunia akuntansi, produk dengan kualitas tidak bagus ini dikenal dengan produk cacat. Perlakuannya pun harus ditangani secara khusus sehingga tidak membuat kerugian semakin besar.

Masalahnya adalah jika produk tidak bagus (produk cacat) tersebut terkadang bercampur atau terselip secara tidak sengaja dan kemudian terikirim ke pelanggan yang mana sebenarnya dia memesan produk kualitas premium.

Hasil akhir akan muncul komplain atau claim dari pelanggan.

Salah satu tujuan utama bisnis adalah Memuaskan Pelanggan

Masalah semakin rumit jika produk berkualitas buruk tersebut masuk sebagai bahan baku dari produk premium sehingga menjadi tidak premium lagi.

Pelanggan akan rugi jika produk yang dihasilkannya memiliki cacat yang berasal dari bahan baku yang dibeli dan dipesan dari perusahaan xyz tersebut.

Kaitan dengan waste pada kasus di atas maka waste yang muncul adalah waste of defect (cacat/rusak), waste of transportation (karena barang yang jelek tersebut harus dikirim balik).

Selain itu juga waste of motion yaitu dari banyaknya perpindahan produk tersebut.

Dan yang terakhir adalah waste of inventory. Karena barang hasil dari kembalian pelanggan mesti disimpan dan dialokasikan di tempat yang cukup memakan area.

Masalah Sebenarnya

Sebelum diterapkannya sistem informasi, seringkali yang dijadikan kambing hitam adalah bagian pengepakan.

Manfaat yang paling besar dari adanya Sistem ini adalah karena (1) Produk yang dibuat jumlahnya mencapai puluhan dan (2) Produknya dikirim ke mancanegara.

Maka jika ada satu saja pelanggan yang komplain prosesnya akan menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Kenapa barang tidak bagus bisa dicampur dengan barang yang bagus. Yang akibatnya pelanggan mengajukan komplain dan klaim atas kerugian yang dideritanya.

Singkat kata, dengan sistem informasi ini akhirnya semua memahami bahwa penting untuk dibangun sebuah sistem informasi sehingga produk yang dikirim benar-benar lolos seleksi.

Selain lolos seleksi juga aman dikonsumsi bagi pelanggan dan nyaman bikin bisa tidur nyenyak bagi departemen pengepakan.

Karena mereka sebelumnya selalu menjadi obyek luapan emosi dan tentunya semua pihak bisa merasakan manfaat dari sistem ini.

Dan tentunya tidak ada lagi komplain dari pelanggan yang membutuhkan penanganan dan biaya yang tidak sedikit.

Masalah Terurai

Seiring dengan implementasi sistem ini akhirnya permasalahan satu persatu muncul dan mau tidak mau harus segera diatasi dan ditangani. Beberapa langkah penyelesaiannya adalah :

  1. terkadang dibutuhkan SOP yang perlu disesuaikan atau dibuat baru,
  2. munculnya kebijakan baru
  3. sederet pekerjaan dan tahapan/prosedur baru yang fokusnya adalah peningkatan efektifitas dan efisiensi.

Dengan diimplementasikannya Sistem Informasi juga maka semua proses perlu dievaluasi terkait dengan keberadaan sistem informasi dan efektifitas sebuah activity.

Seiring dengan berjalannya waktu maka maturity system dan kemanfaatan semakin terlihat. Tentunya pengembangan senantiasa dilakukan seiring dengan kemajuan teknologi, perubahan alur proses dan faktor eksternal dari pasar.

Demikian sekilas informasi seputar pentingnya sebuah sistem informasi. Tentunya diperlukan kehadiran orang yang memahasi sistem secara keseluruhan baik dari sisi terapan maupun teori, aspek biaya dan sumberdaya.

Kesimpulan

Jangan dibayangkan bahwa sistem itu identik dengan sebuah komputer beserta server yang lux dan dengan harga yang super mahal.Atau program aplikasi yang rumit nan mahal (kalau makin rumit tentunya makin mahal). Atau asumsi-asumsi yang seringkali disematkan yang ternyata belum tentu benar adanya.

Anda punya pengalaman lain? Atau perlu sebuah sistem informasi?

PERANAN SISTEM DALAM BISNIS DAN ORGANISASI

Teknologi Informasi dapat membantu membuat keputusan pada tingkatan manajerial, akan tetapi penerapan Teknologi Informasi membutuhkan biaya yang cukup besar dengan resiko kegagalan yang tidak kecil.

Untuk membuat penerapan Teknologi Informasi di dalam sebuah organisasi dan institusi agar dapat digunakan secara maksimal, maka dibutuhkan pemahaman yang tepat mengenai beberapa hal.

Beberapa hal tersebut adalah :

1. konsep dasar dari sistem yang berlaku (prosedur manual)
2. teknologi yang dimanfaatkan
3. aplikasi yang digunakan
4. bagaimana pengelolaan-nya
5. pengembangan sistem yang dilakukan pada organisasi tersebut

Sebuah kerangka kerja (framework) dikenal dengan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) sangat berguna bagi sebuah organisasi/institusi dalam memperoleh keyakinan atas kehandalan dari Sistem Aplikasi yang dipergunakan.

Sedangkan para pengambil keputusan dan pihak manajemen memperoleh manfaat dalam keputusan saat menyusun rencana strategis (strategic plan), menentukan kebijakan dan rencana, pengelolaan kapasitas dan penanganan serta pemantauan berjalannya sistem sehari-hari.

Dengan mengimplementasikan sistem dengan benar akan memastikan bahwa sistem yang berjalan akan memberikan manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan bisnis bagi organisasi.

Untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (jika dalam lingkup perusahaan) ataupun memuaskan siapapun yang dilayaninya (dalam lingkup perusahaan non profit maupun pemerintahan dan akademisi) maka sebuah organisasi harus berkomitmen untuk menjalankan sistem dengan disiplin.

Artinya melalui dijalankan dengan menggunakan pendekatan proses yang baik, konsisten, serta praktek operasional kerja yang lebih efisien dan fokus pada tujuan bisnis organisasi tersebut.

Dengan menerapkan sistem secara disiplin, maka akan menghasilkan keluaran (output) yang akan membantu serta mendukung jalannya organisasi, dalam meningkatkan kepuasan pelanggan maupun anggota dan audience-nya.

Sistem Aplikasi tidak hanya dapat di terapkan di sebuah organisasi besar akan tetapi dapat di terapkan juga di lingkup usaha kecil yang menghasilkan keuntungan dari implementasi sistem yang efisien.

Dampak yang diharapkan yaitu pada penurunan biaya maupun penghematan waktu, dan tentu dapat meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya meningkatkan hubungan pelanggan yang saling menguntungkan satu sama lainnya.

Berikut ini manfaat dari menggunakan Sistem:

  1. Setiap Perusahaan maupun Organisasi yang telah mengimplentasikan sistem berbeda dengan perusahaan atau organisasi yang belum mengimplentasikan baik dari kualitas keluaran, proses maupun layanan yang diberikan.
  2. Dapat meningkatkan efisiensi pada level tingkat organisasi atau perusahaan.
  3. Dengan Sistem maka hasil secara langsung adalah dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan user/pelanggan, juga memotivasi civitas internal serta menciptakan budaya perbaikan secara berkelanjutan.
  4. Dapat meminimalisir pekerjaan yang berulang dan secara nyata adalah sebuah pemborosan baik waktu dan energi.
  5. Meningkatkan citra organisasinya maupun Civitas Akademika dan dengan demikian akan mempunyai daya saing.
  6. Dengan sistem yang rapi dan solid akan membagi tahap pekerjaan dengan Pendekatan proses.
  7. Dapat meningkatkan Jaminan Kualitas Produk dan Proses.
  8. Dapat meningkatkan produktivitas organisasi.
  9. Lebih berpeluang untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar.
  10. Dapat meningkatkan kinerja proses secara terus menerus.
  11. Dapat meningkatkan peluang untuk masuk pasar global.
  12. Kinerja direview secara teratur dan fokus pada pencapaian target.
  13. Dapat meningkatkan produktivitas perusahaan serta organisasi Untuk memastikan standar kerja pada perusahaan.
  14. Apabila ada pergantian karyawan proses tetap dapat berlanjut.
  15. Dapat meningkatkan efisiensi pada level operasional
  16. Produktivitas yang tidak memenuhi standar mutu dapat diminimalkan dan tingkat kesalahan dapat dihindarkan.

Demikian penjelasan tentang pentinya sebuah sistem yang nantinya bisa diterapkan dan diwujudkan dalam bentuk Prosedur, SOP, Instruksi Kerja dan  juga sebuah Sistem Aplikasi yang didalamnya sudah mencakup Prosedur dan Alur kerja (workflow).

Sampai jumpa di artikel berikutnya.

BERKENALAN DENGAN SAAS

Di era ekonomi digital yang kita alami saat ini, tanpa sadar kita sudah terhubung dengan teknologi aplikasi berbasis cloud yang lebih dikenal dengan istilah Software as a Service (SaaS).

Penggunaan SaaS dalam kehidupan sehari-hari membuat kita sebagai pengguna merasa lebih mudah dalam menjalankan aktivitas.

Mengapa tidak, apa yang kita butuhkan hanya perlu kita lakukan dengan beberapa sentuhan pada smartphone atau beberapa klik pada perangkat kita.

Mungkin, banyak dari Anda yang tidak menyadari hal tersebut, untuk itu kami akan mengingatkan kembali kepada Anda tentang apa itu SaaS.

Jika Anda merupakan pengguna Google Doc yang disediakan oleh Google, Ojek Online, berbagai marketplace yang banyak pilihan, semua ini merupakan contoh dari Software as a Service (SaaS). Tentunya, ini hanya contoh kecil saja yang pastinya Anda sendiri sudah sangat sering menggunakan perangkat lunak tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Sederhananya, SaaS adalah perangkat lunak yang dapat diakses melalui internet tanpa Anda harus membeli program atau sistem maupun perangkat keras untuk menggunakannya.

SaaS ini merupakan satu contoh dari layanan as a Service dalam dunia cloud. Jika Anda belum pernah mendengarnya, layanan lain dari cloud diantaranya adalah Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS).

Sebelum Anda merasa lebih bingung untuk mengenal semua teknologi ini, mari kita fokuskan pada Software as a Service (SaaS) terlebih dahulu.

SaaS merupakan perangkat lunak yang berada pada server berbasis cloud, yang artinya Anda tidak perlu mendownload software untuk menggunakan pertama kali atau pun untuk melakukan pembaruan software. Anda juga tidak perlu lagi menutup kelemahan sistem sendiri, karena semua sudah dilakukan oleh penyedia.

Artinya, Anda akan lebih menghemat biaya untuk perawatan karena tidak perlu mengalokasikan biaya perawatan untuk software yang Anda gunakan.

Tentu saja, SaaS membutuhkan internet untuk menggunakan dan mengaksesnya. Karena memang akses SaaS akan berfungsi sepenuhnya jika terhubung pada internet.

Meskipun demikian, dengan fasilitas internet yang sudah sangat mudah untuk didapat, bahkan perusahaan Anda pastinya sudah memiliki akses tersebut. Pada aplikasi smartphone yang Anda gunakan, semua adalah layanan SaaS yang tidak pernah Anda sadari sebelumnya, jika Anda sudah masuk pada layanan tersebut.

Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan layanan SaaS, yaitu antara lain :

1. Menghemat pengeluaran. Seperti yang telah disampaikan diatas, layanan ini dapat menghemat pengeluaran, karena anda tidak perlu membeli server, apabila terjadi  kendala dalam penggunaannya, bisa langsung menghubungi penyedia layanan

2. Mudah diakses. Dengan layanan SaaS ini, pengguna dapat mengakses secara real time,  dimanapun dan kapanpun berada, asal ada koneksi internet.

3. Lebih efektif dan Efisien.  Yang pasti dengan layanan SaaS, pekerjaan yang dikerjakan akan lebih efektif dan efisien, karena semua dapat diakses langsung dengan mudah, baik melalui aplikasi web atau aplikasi mobile ( sesuai dengan penyedia jasanya)

4. Mudah digunakan. Seperti yang dijelaskan diatas, dengan layanan SaaS, pengguna tidak perlu repot untuk melakukan setting server dan aplikasinya, karena semua sudah disediakan oleh penyedia layanan.

5. Lebih fleksibel. Layanan SaaS  ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal pilihan teknologi. Sekarang lebih mudah bagi pengguna untuk memilih aplikasi yang ingin mereka gunakan dan untuk menghentikan penggunaan yang tidak lagi memenuhi kebutuhan mereka.

6. Mudah diintegrasikan. Banyak penyedia layanan SaaS juga menawarkan kustomisasi layanan guna memenuhi kebutuhan pengguna yang lebih spesifik. Atau dengan kata lain, bisa menyesuaikan kebutuhan pengguna.

Jadi kesimpulannya sebenarnya Anda sudah sangat familier dengan SaaS, hanya saja istilahnya itu yang buat asing bagi telinga kita.

WEBSITE BAGI PT

Apabila Anda diminta menjelaskan apa itu website, barangkali jawaban yang akan Anda sampaikan akan berbeda dengan jawaban yang ditujukan kepada orang lain.

Website yang tergambar pada benak Anda bisa jadi adalah internet itu sendiri, situs pencarian, koran online, resep masak, tools untuk membantu anak dalam mengerjakan PR selama daring, cari barang murah, dan lain sebagainya.

Jawaban tersebut semuanya adalah benar, karena pengertian website sendiri adalah informasi yang bisa diakses lewat jaringan internet dengan menggunakan komputer ataupun gadget.

Lalu apa perlunya website bagi sebuah Institusi Pendidikan?

Barangkali list berikut bisa menjawab beberapa manfaat dari website itu sendiri.

Konten yang bisa dilihat dari sebuah Website Perguruan Tinggi antara lain:
1. Menunjukkan Profile Institusi, apa Visi Misi dan Tujuan serta Program Unggulan
2. Profil Pimpin dan dan Dosen, siapa saja dosen dan pengajarnya dan juga dosen luar biasa
3. Fasilitas apa saja yang dimiliki, mulai dari Pusat Kegiatan Mahasiswa, Sistem Informasi, Gedung dan Ruang Kuliah, Perpustakaan, Pusat Data
4. Kegiatan dan informasi terbaru serta aktifitas yang ada selama perkuliahan
5. Kalau mau mendaftar (PMB) mesti kemana? Kapan dibuka, apa saja persyaratannya, sampai kapan pendaftaran tersebut.
6. Kontak yang bisa dihubungi, bisa nomor telpon, wa, ataupun email.
7. Galeri foto dan video yang berisi tentang kegiatan yang ada di kampus tersebut
8. Informasi dan pengumuman
a. Berita terbaru
b. Pengumuman yang dipublikasikan

Website sendiri adalah informasi yang tersimpan di Cloud (di internet atau dunia maya), sehingga data yang ada cloud akan mudah diakses sewaktu dibutuhkan dan selalu siap untuk bisa ditampilkan.

Karena sifatnya yang tersimpan di cloud tentunya keamanan juga perlu diperhatikan dan juga ketersediaan (availability) harus selalu dijaga. Untuk penjelasan tentang Cloud ini bisa disimak di artikel dengan tema SaaS, PaaS dan IaaS.

Selain list di atas, website juga bisa menjadi poin dalam penilaian dalam asesmen BAN-PT. Tentu saja informasi yang terbaru.

Ada banyak informasi lain yang juga tidak kalah pentingya untuk disiapkan dalam rangka mendukung proses Asesmen BAN-PT. Informasi tersebut bisa dicantumkan juga di website ataupun sebagian yang lain menggunakan informasi yang ada di Sistem Akademik.

Untuk mendukung itu semua persiapan bisa disiapkan dengan menyediakan data dalam format softcopy dan update data di Sistem Akademik.

Berikut ini informasi yang perlu disiapkan untuk Asesmen BAN-PT yang sebagian bisa diambil dari Sistem Akademik :
1. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (dokumen dan output dari sistem)
2. Layanan Bimbingan Karir dan Informasi Kerja untuk Mahasiswa Lulusan
3. Prestasi Akademik yang pernah diraih
4. Survei kepuasan mahasiswa
5. Daftar lulusan 5 tahun terakhir (termasuk IPK)
6. FC Ijazah terakhir dan sertifikat pendidik dosen tetap & dosen tidak tetap
7. Daftar dosen tetap yang sedang tugas belajar
8. FC ijazah dan sertifikat kompetensi tenaga kependidikan
9. Hasil survei kepuasan dosen dan tenaga kependidikan
10. Dokumen kebijakan pengembangan kurikulum
11. Dokumen Sistem Informasi Pengelolaan Proses Pembelajaran
12. Dokumen Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Umum

Inilah pentingnya memiliki Website dan Sistem Akademik.

Kontak kami via Kontak Page untuk mendapatkan penawaran terbaik dari Layanan SIAKAD Cloud.