
Pada artikel kali ini kita akan menyimak percobaan dari Dr. William Edwards Deming. Tentang siapa Dr. William Edwards Deming akan dibahas di artikel yang lain.
Deming mengajak hadirin naik ke panggung dan mengatakan bahwa tugas mereka adalah mengantarkan manik-manik putih – yaitu hanya manik-manik putih – kepada seorang pelanggan khayalan.
Semua hadirin di tutup matanya dan diminta mengambil 50 manik-manik dari sebuah mangkuk besar yang diisi dengan manik-manik merah dan putih.
Hasil dari setiap pegawai kemudian dicatat dengan menulis jumlah manik-manik Putih dan Merah yang diambil.
Untuk setiap pengambilan Deming menggunakan metode bahwa manajemen dapat mempengaruhi hasil yaitu hadiah bagi mereka yang berhasil dengan baik serta gertakan yang ditujukan kepada mereka yang hasilnya jelek.
Semua orang yang menyaksikan latihan ini pasti akan melihat kegagalan dari teknik manajerial ini meskipun pelanggan tidak akan menerima manik-manik merah tetapi tak dapat dielakan lagi sebagian manik-manik merah akan diambil.
Kesimpulannya, kinerja seseorang merupakan hasil langsung dari fasilitas yang diberikan kepada orang tersebut untuk bekerja, sementara pengaruh dari luar tidak memiliki keterkaitan.
Oleh karena itu, orang yang mengambil lebih banyak manik-manik merah bukanlah pegawai yang jelek dan seharusnya tidak dipotong gajinya, dihukum atau menerima akibat lain berdasarkan kinerja mereka (yang dianggap jelek karena mengambil manik-manik merah).
Tugas manajemen adalah memperbaiki proses meningkatkan kemungkinan seorang pegawai mengambil manik-manik putih.
Manik-manik merah adalah hasil dari sistem yang jelek. “Masalahnya bukan pada pegawai.”
Deming terkenal karena mengatakan, “Masalahnya ada di tingkat atas yaitu manajemen!”
Dia mendiskusikan pemikirannya mengenai peran manajemen dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh New Economic for Industry, Government and Education.
Deming menjelaskan teorinya mengenai peran manajemen yaitu “Tugas manajemen lah untuk mengarahkan pekerjaan di semua bagian untuk mencapai tujuan sistem.”